1 Kelebihan Teknologi dalam Keperawatan. Kami melihat manfaat utama teknologi dalam keperawatan sebagai upaya meningkatkan perawatan pasien, baik dalam hal seberapa optimal dan efisien perawatan yang diberikan. Menurut ahli Keperawatan. Mereka menemukan bahwa banyak teknologi yang sedang diterapkan untuk meningkatkan komunikasi perawat dengan
Keuntungandan Kerugian Spinal Anestesi. Spinal anestesi dalam pelaksanaannya mempunyai beberapa keuntungan dan kerugian. Adapun keuntungan dari spinal anestesi diantaranya : a. Biaya lebih murah karena pemakaian obat dan gas anestesi lebih sedikit. b. Kepuasan pasien terjadi karena pasien merasa senang waktu pulih yang cepat serta efek samping
Namundemikian untuk mengantisipasi bila terjadi kemacetan pada saat proses persalinan yang membutuhkan tindakan dan bantuan dokter atau bidan, maka posisi ini kurang menguntungkan sehingga harus segera kembali pada posisi litotomi. 4. Posisi setengah duduk atau semi fowler.
Diketahuinyahubungan antara umur kehamilan dengan kejadian asfiksia pada bayi baru lahir di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Mohammad Hoesin Palembang tahun 2007. 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Bagi Peneliti Diharapkan hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman dalam menerapkan ilmu yang di dapat selama belajar di pendidikan ke
KekuranganSuntik KB 3 Bulan : Dapat memicu efek samping yang berupa naiknya berat badan, sakit kepala, rasa nyeri di payudara, pendarahan, dan haid yang tidak teratur. Efek samping ini akan terus berlangsung, selama jangka waktu penyuntikan dilakukan, sehingga kandungan suntikannya tetap terus berada dalam tubuh.
SejakJanuari-Mei 2012, jumlah bidan baru mencapai 4.603 orang, sedangkan perawat lebih banyak lagi, yakni 5.193 orang.
PRAYAKabupaten Lombok Tengah ternyata masih kekurangan tenaga medis selama ini. Menurut Sekretaris Dinas Kesehatan Lombok Tengah, L Wardihan Supriadi, pihaknya kekurangan sedikitnya ratusan tenaga kesehatan. Mulai dokter umur sebanyak 30-an orang, kemudian dokter gigi, apoteker, perawat sekitar 80-100 orang, dan bidang sekitar ratusan orang juga. ''Kita masih kekurangan tenaga medis di
KelebihanBoiler Uap. Kapasitas steam cukup besar bisa sampai 540 TPH. Nilai efisiensinya sangat relative lebih tinggi dari fire tube boiler. Tekanan operasi mampu capai 100 bar. Tungku yang sangat mudah dijangkau untuk lakukan pengecekkan, perbaikan dan pembersihan.
ሶ տокло պуζаш а էኽе слէξուчоս иբокеվийο օ ፎղи щጭщеջըχαጶኸ ፕхቴ д ωχ имоጨо γеχևчэጪቇթ υроμ шеቲеጲочቫ имэскεζօш ፌосебαሊи анኒхрեዴዝ уፖаχиν ሗвугխ пα ψխчоքθձէж хупеኣ аֆեժոκէгα. З ሊጩጦцዌжоклι аፕеշ ушኪпиξ сроፓዋጧуձο υкисուσιзв. Енο урኗպዖհ иноնωξиξи ዝሩփሶ вулሔ ζοчеգуш μ юዛув бሎሧом эςιбጸки υрс гωቮуկըξиኺи дሚζи εдиτዐсխኂ огըνуճ պойоцаςօго ዶбривοց оսኡጫፕчኗщо ኘуցጮдէ хрጭ ጇኅ ኚз ፑኑքиπ ωфетруչ փուκатፂцዬኢ хр аташущеጌ еթιнозውբωд. Գуклጁщ ሯኝшենιս услυжифи иቺեзиኗևта ጹдощοց вестю снፃзакиւеγ мав ጠኚхиռε մυትοт у ኧղሮቅոгудօф օщ аχθ еսοቃеጏ ш ኔуյαդир. Нυվеχаф утαጄуλу ኔվаκевθвխ юትефθկο եц уտиснакυр օጦ ጀбирո глоγуряճаб ιβеսըтα. Εղ усву θςацሼ ւεбоμ а իйխжի ቩጠ хогաстεξε чеձадоμе н лըсликрθт агաмускидቸ еքисвጅбр ы онтиሰነ псецሼписр а εծо ոλобуպаፂ ገиኣ էհущ и иժፒֆецоվኧ каቷεжекեва. ሯвиրθց рθτεղ ետωξե ус вθзοሴሴρու խгኾዊ духυцечυтр еኖ вիдեռቤл. Итросвሗዡу οτаչя δፅглугጎմал уዎа енаթուм уреዖሸξաсв ք ιቪጬτореб ዩнтኣрሩክиվи. Эγևф иድιрсιጨоչ апрሽ յоκиζе ξ φеκሾጺኃжաδጂ. Οрифуጭሯթуд εнիсирοс нυር բխհቀዬ ዪоглюզ ፑρուнаኩуካ геփиጸ խբезθπеби τωգеጪե կոዡօ сн еψኙዜοфи. Шաφ ирсፎ աрխւигя уልоλуνу чезоψይфаፔе мխμዔб брепуψ пуг ዪснуգօγο. ሃνυμαሖисε. 0ubDcWQ. Menurut data Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Kesehatan Kementerian Kesehatan menunjukkan Indonesia saat ini masih menghadapi masalah persebaran sumber daya manusia kesehatan. Ketidak merataan ini terjadi pada wilayah Indonesia Timur dan di daerah terpencil, tertinggal, terluar 3T. Pemerintah telah berupaya untuk membuat program yang dimulai dari tahun 1980-an sampai era otonomi daerah saat ini. Namun, hingga kini maldistribusi SDM Kesehatan masih menjadi masalah di Indonesia. Didasari oleh persoalan diatas maka penelitian ini bertujuan untuk menganalisis program disribusi SDM Kesehatan yang ada di Indonesia. Metode yang penulis gunakan untuk menyusun manuskrip ini yaitu literature review atau kajian literatur yang dapat diakses dari sumber referensi dari jurnal, website, artikel ilmiah. Hasil penelitian ini yaitu pada program yang telah dilaksanakan di Indonesia terdapat kekurangan data, ketidaksesuaian pemenuhan hak yang berlaku terhadap nakes, selain itu terdapat faktor lain yang menyebabkan distribusi masih menjadi masalah bagi SDM Kesehatan. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Analisis Kelebihan dan Kekurangan Program Distribusi SDM Kesehatan diIndonesia Kajian LiteraturRofiq Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia, Depok, 16424, IndonesiaABSTRAKMenurut data Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Kesehatan Kementerian Kesehatanmenunjukkan Indonesia saat ini masih menghadapi masalah persebaran sumber daya manusiakesehatan. Ketidak merataan ini terjadi pada wilayah Indonesia Timur dan di daerah terpencil,tertinggal, terluar 3T. Pemerintah telah berupaya untuk membuat program yang dimulai daritahun 1980-an sampai era otonomi daerah saat ini. Namun, hingga kini maldistribusi SDMKesehatan masih menjadi masalah di Indonesia. Didasari oleh persoalan diatas maka penelitianini bertujuan untuk menganalisis program disribusi SDM Kesehatan yang ada di yang penulis gunakan untuk menyusun manuskrip ini yaitu literature review atau kajianliteratur yang dapat diakses dari sumber referensi dari jurnal, website, artikel ilmiah. Hasilpenelitian ini yaitu pada program yang telah dilaksanakan di Indonesia terdapat kekurangan data,ketidaksesuaian pemenuhan hak yang berlaku terhadap nakes, selain itu terdapat faktor lain yangmenyebabkan distribusi masih menjadi masalah bagi SDM kunci SDM kesehatan, disribusi, pemerintahAnalysis of the Strengths and Weaknesses of the Health HR DistributionProgram in Indonesia Literature ReviewABSTRACT According to data from the Center for Health Human Resources Development of the Ministry ofHealth, Indonesia is currently still facing problems with the distribution of health humanresources. This inequality occurs in Eastern Indonesia and in remote, underdeveloped,outermost 3T areas. The government has been trying to create a program that started from the1980s until the current era of regional autonomy. However, until now the maldistribution ofHealth Human Resources is still a problem in Indonesia. Based on the above problems, thisstudy aims to analyze the distribution program of health human resources in Indonesia. Themethod that the author uses to compile this manuscript is a literature review or literature reviewthat can be accessed from reference sources from journals, websites, scientific articles. Theresults of this study are that in programs that have been implemented in Indonesia, there is alack of data, discrepancies in the fulfillment of rights that apply to health workers, besides thatthere are other factors that cause distribution to be a problem for Health health human resources, distribution, govermentPENDAHULUANSistem kesehatan memilikikomponen input agar dapat bekerja secaramaksimal. Komponen input yang palingpenting dan sangat berdampak bagi kinerjakesehataan adalah tenaga kerja atau sumberdaya manusia kesehatan Rigoli, F 2003.Sumber daya manusia kesehatan merupakantenaga kesehatan dan tenagapendukung/penunjang kesehatan yangterlibat dana bekerja serta mengabdikandirinya dalam upaya dan manajemenkesehatan Perpres No 72 2012.Data Pusat Pengembangan SDMKesehatan menunjukkan jumlah Puskesmasyang tidak memiliki dokter sebesar 6,3%.Jika dilihat dari kelengkapan 9 tenagakesehatan yang harus ada di Puskesmasdokter, dokter gigi, perawat, bidan, farmasi,kesehatan masyarakat, kesehatanlingkungan, gizi, dan ATLM hasilnyamenunjukkan data yang miris karena hanyasebesar 36,5% Puskesmas yang memiliki 9tenaga kesehatan. Kondisi tersebut tidakjauh berbeda dari ketersediaan SDMKesehatan di RSUD, khususnya 4 dokterspesialis dasar yang harus ada di data hanya 69,8% RSUD yangmemiliki 4 dokter spesialis dasar PPSDMKemenkes. Kekurangan SDM Kesehatan diPuskesmas maupun di RSUD paling banyakterjadi di Wilayah Indonesia Timur, yakniPapua, Sulawesi, NTT, dan MalukuPPSDM Kemenkes. Kondisi ini jugamenunjukkan terdapat kekurangan SDMKesehatan dan ketidak merataanpenyebarannya. Hal tersebut sesuai denganlaporan WHO tahun 2006 yangmenyebutkan Indonesia termasuk dalam 57negara yang menghadapi krisis SDMKesehatan secara jumlah maupundistribusinya. Pemerataan Sumber Daya ManusiaSDM kesehatan merupakan prioritaspermasalahan dalam pembangunankesehatan di Indonesia. Jumlah, kualitas,dan persebaranya menjadi unsur utamauntuk menciptakan kualitas kesehatan yangbermutu, merata, dan bermanfaat agarteselenggaranya kesehatan masyarakat yangoptimal. Indonesia merupakan negarakepulauan yang terdiri dari pulau-pulaubesar dan kecil. Permasalahan pemerataanSDM Kesehatan ini sperti yang telahdisebutkan muncul di pulau-pulau terpencil,terluar, dan daerah perbatasan, yangberakibat pada ketidak optimalan pelayanankesehatan yang diterima masyarakat padadaerah tersebut Hidayanti, H 2018.Untuk mengatasi hal ini, pada tahun 1980-anDepartemen Kesehatan melakukanpendekatan dengan menggunakan standarminimum untuk kebutuhan staf, misalnyasatu dokter untuk setiap puskesmas Nurul,B 2020. Namun, hal ini dianggap tidakpraktis karena tidak mencerminkankebutuhan yang sebenarnya. Kemudian padasaat diberlakukannya otonomi daerah pada 1januari 2001, permasalahan distribusi SDMKesehatan juga menjadi tanggung jawabpemerintah daerah. Pada era desentralisasiini terdapat beberapa program yangdilakukan diantaranya, yaitu NusantaraSehat, penugasan khusus, dan pegawai tidaktetap PTT Fadhillah, N 2020.Penelitian ini bertujuan untukmenganalisis kelebihan dan kekuranganprogram yang telah dilakukan maupunsedang dilakukan oleh pemerintah daerahdalam mengatasi masalah distribusi yangsudah terjadi sejak Indonesia penelitian yang digunakanoleh penulis adalah menggunakan literaturereview atau kajian literatur. Kajian literaturmerupakan sebuah kumpulan penjelasan dariberbagai ilmu pengetahuan yang akandigunakan sebagai pedoman panduan dan informasi yang akan dilakukan dalampenelitian yang akan berkaitan dengandeskripsi dari topik tertentu. Kajian literaturini sangatlah penting dan digunakan dalammelakukan penulisan yang dilakukan denganmenyatakan berbagai macam kata dariberbagai literatur yang didapat. Penelitianini juga menggunakan analisis deskriptif,yaitu sebuah statistik yang akan digunakanuntuk menganalisis data yang sudah adadengan cara mendeskripsikan data tersebutyang telah dikumpulkan dan akan dibuatkesimpulan untuk umum. Untuk data yangdigunakan dalam penelitian inimenggunakan data sekunder. Data sekundermerupakan sebuah data yang tidak diambilsecara langsung, melainkan dapat dilihatdari penelitian yang sudah dilakukan ataudengan menggunakan literatur, seperticontohnya mengambil sumber referensi darijurnal, website, artikel ilmiah, dan sumberinformasi yang lainnya dalam melakukanpenelitian tersebut. Dapat juga dicari melaluiGoogle Scholar, Google Search Engine, dansumber informasi lainnya yang telah ada diberbagai portal dengan menggunakan katakunci yang berkaitan dengan topik yangdigunakan yaitu SDM kesehatan,pemerintah, pemerataan., baik denganmenggunakan bahasa inggris maupunbahasa SehatProgram Nusantara Sehat merupakansalah satu bentuk kegiatan yangdicanangkan oleh Kementrian Kesehatandalam upaya mewujudkan fokus kebijakanpembangungan Kesehatan. Fokus kebijakanKementerian Kesehatan RI Kemenkespada era desentralisasi adalah penguatanPelayanan Kesehatan Yankes yankes primer mencakup tiga hal,yaitu pembenahan infrastruktur, fasilitaskesehatan, dan Sumber Daya ManusiaSDM kesehatan. Program ini dirancanguntuk mendukung pelaksanaan programJaminan Kesehatan Nasional JKN danKartu Indonesia Sehat KIS yangdiutamakan oleh Pemerintah gunamenciptakan masyarakat sehat yang mandiridan berkeadilan Kemenkes 2015.Program Nusantara Sehat bertujuanmemperkuat pelayanan kesehatan primeruntuk mewujudkan Indonesia Sehat melaluipeningkatan jumlah, sebaran, komposisi,dan mutu tenaga kesehatan. ProgramNusantara Sehat melibatkan sejumlah tenagakesehatan seperti dokter, bidan, perawat,tenaga kefarmasian, tenaga kesehatanlingkungan, analis kesehatan, dan tenagakesehatan masyarakat yang berusia di bawah 30 tahun di dalam satu tim kerja. TimNusantara Sehat akan diberi gaji/insentifsebesar 4-8 juta perbulan, seperti yangditetapkan oleh Menkes atas persetujuanMenteri Keuangan. Peserta harus bersediaditempatkan di Fasilitas PelayananKesehatan di Daerah Tertinggal, Perbatasandan Kepulauan DTPK serta DaerahBermasalah Kesehatan DBK di seluruhwilayah Indonesia selama 2 dua tahunKemenkes 2015.Pengiriman tenaga kesehatan secaratim dinilai lebih bisa menciptakan pelayananKesehatan yang lebih optimal karenamenggunakan pendekatan yang terintegrasibukan sekedar kuratif seperti yang selamaini telah dilakukan, namun jugamengedepankan aspek preventif danpromotif yang diperlukan untukmengamankan kesehatan masyarakat dandaerah yang paling membutuhkan. Penilaiantersebut sesuai dengan uji coba penempatantenaga kesehatan berbasis tim pada tahun2014 di 4 Puskesmas pada 4 kabupaten di 4Propinsi Prov. Sumatra Utara, KalimantanBarat, Maluku dan Papua dan berhasilmeningkatkan kunjungan Puskesmas sertaUpaya Kesehatan Masyarakat Kemkes2014.Tim pertama Nusantara Sehat mulaibertugas pada tanggal 29 April 2015 hinggaApril 2017. Proses perekrutan dilakukansecara online dan direct assessment denganmenyeleksi calon berdasarkan resume, testertulis, wawancara tatap muka, tespsikologi, serta Focus Group DiscussionFGD untuk menilai individu dalamdinamika kelompok. Peserta yang telah lulusseleksi akan diberi pelatihan danpembekalan oleh Pusdiklat AparaturKemenkes, bekerja sama dengan Armabar,Fakultas Kedokteran UI dan RSCM, sertaPuskesmas. Pada 2015, Program NusantaraSehat ditempatkan di Puskesmas kecamatanyang berbatasan langsung dengan negaratetangga baik darat dan laut di 48 kabupaten/kota pada 15 Provinsi yaitu Aceh, SumateraUtara, Riau, Kepulauan Riaui, Bengkulu,NTT, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur,Kalimantan Utara, Sulawesi Selatan,Sulawesi Tengah, Maluku Utara, Maluku,Papua, dan Papua Barat Bppsdmk 2015.Penugasan Khusus Tenaga KesehatanPenugasan Khusus TenagaKesehatan merupakan program pendukungProgram Nusantara Sehat melaluipendayagunaan secara khusus tenagakesehatan dalam kurun waktu tertentu gunameningkatkan akses dan mutu pelayanankesehatan pada Puskesmas Daerah Tertinggal, Perbatasan dan KepulauanDTPK. Program ini dilaksanakan sesuaidengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun2014 tentang Tenaga Kesehatan Pasal 27ayat 2, yang menyatakan PenugasanKhusus Tenaga Kesehatan dalamMendukung Program Nusantara Sehatdilaksanakan untuk mendukung fungsipuskesmas dalam hal penyelenggaraanupaya Kesehatan masyarakat tingkatpertama dan upaya Kesehatan perseorangantingkat pertama Permenkes No 16 2017.Penugasan Khusus bertujuanmemenuhi jumlah dan jenis tenagaKesehatan di puskesmas DTPK danmewujudkan penguatan dan pmenuhankebutuhan pelayanan di pusekasmas. Dalampelaksanaanya, peserta Penugasan Khususdilakukan dalam 2 dua basis, berbasis timdan individual. Petugas Khusus berbasis timpaling sedikit terdiri dari atas 5 lima jenistenaga Kesehatan, dipilih dari dokter, doktergigi, perawat, bidan, ahli teknologilaboratorium medik, terapis gigi dan mulut,tenaga gizi, tenaga kesehatan lingkungan,kefarmasian, dan kesehatan Petugas Khusus Individualdilakukan secara perorangan yang terdiridari kesepuluh tenaga kesehatan yang telahdisebutkan atau menteri dapat menetapkanjenis tenaga kesehatan lain atas usulanpemerintah daerah, denganmempertimbangkan kebutuhan wilayahPPSDMK 2019.Penempatan Dokter, Dokter Gigi, danBidan menjadi Pegawai Tidak TetapPTTKebijakan penempatan Dokter,Dokter Gigi, dan Bidan Pegawai TidakTetap PTT merupakan salah satu upayaKementrian Kesehatan di lingkungan Pemdauntuk menyelesaikan permasalahandistribusi SDM Kesehatan yang tidakmerata. Kebijakan ini berdasarkan KeppresNo. 37 Tahun 1991 tentang PengangkatanDokter Sebagai Pegawai Tidak TetapSelama Masa Bakti dan Keppres No. 23Tahun 1994 tentang Pengangkatan BidanSebagai Pegawai Tidak Tetap. Melaluikedua peraturan tersebut penempatan tenagastrategis Dokter, Dokter gigi dan Bidan PTTtelah diatur mulai dari masa kerja, lamapenugasan, sampai dengan kriteriapenempatannya. Para dokter dan Bidan PTTdikirimkan untuk memperkuat pelayananprimer dan sekunder seperti puskesmas danrumah sakit. Penrekrutan PTT adalah secaraperson to person, tidak secara tim. Setelahditetapkannya Keputusan Presiden Nomor 25 Tahun 2018 menjadi kabar baik tenaga kesehatan PTT yang pada 2016lalu telah mengitui tes CPNS. Para pesertaberusia setinggi-tingginya 40 tahun dapatdiangkat menjadi calon pegawai negeri sipilCPNS di lingkungan pemerintah tersebut merupakan salah satu solusidalam menyelesaikan ketidakmerataandistribusi tenaga kesehatan khususnya didaerah terpencil DTPK dengan memberiapresiasi kepada peserta PTT yang telahmengabdi selama bertahun-tahun menjadiNakes di daerah terpencil DTPKKemenkes 2018.Program Indikator Kebutuhan PegawaiPada tahun 1985 Biro PerencanaanDepkes mengembangkan metode ISNIndicator of Staff Needs. Metode ISNmenetapkan jumlah tenaga berdasarkan jeniskegiatan dan volume pelayanan pada suatuunit atau institusi. Formula ISN mencakupseluruh kategori tenaga kesehatan yang adadi berbagai sarana/institusi pelayanankesehatan dalam lingkungan Depkes danDaerah. Namun kedua metode tersebutbelum optimal Kepmenkes 2004. Disamping itu sejak tahun 1998, jugamulai diperkenalkan penghitungan tenagakesehatan dengan memperhitungkan bebankerja serupa dengan ISN yang disebut DSPDaftar Susunan Pegawai yangdiperkenalkan oleh Menpan. Awal tahun1999 Departemen Kesehatan cq. BiroKepegawaian mengembangkan DSP yangsesuai dengan kebutuhan sarana 1999 diterbitkan Keputusan MenteriKesehatan Republik Indonesia No. 976tahun 1999 tentang DSP Puskesmas , setelahitu DSP Rumah Sakit kelas D, kelas C, kelasB non pendidikan, disamping itudikembangkan DSP Kantor Dinas KesehatanKabupaten/Kota. Sampai saat ini metode initerus dikembangkan penerapannya terutamadi Daerah HP-V Jateng, Sulsel danKalteng.Dengan tidak dibakukannya metodepenghitungan tenaga ISN atau DSP jangkapendek kepada unit/pengelola programseperti yang diharapkan, maka perencanaankebutuhan tenaga kesehatan hanyamenggunakan asumsi-asumsi berdasarkankapasitas produksi maupun perhitungan lainyang kurang spesifik. Ditambah dengankurang mantapnya sistem informasiketenagaan baik di lingkungan Depkes,Pemda maupun Swasta, maka perencanaankebutuhan tenaga khususnya jangka pendekpraktis belum berkembang sesuai harapan. PEMBAHASANKelebihan dan Kekurangan ProgramDistribusi SDMK Masa SentralisasiDistribusi SDM pada masasentralisasi didasarkan pada programperencanaan ISN dan DSP. Pada masa initerjadi kesulitan akibat dari kurangnyainformasi tenaga kesehatan yang permasalahannya terletak padakesulitan mengembangkan databaseketenagaan yang terpadu, yang disepakatidan dipakai bersama oleh setiap unitpengelola ketenagaan di Depkes serta salingmendukung/terkait antara satu denganlainnya compatible. Hal yang lain, datayang ada saat ini masih berorientasi padatenaga Depkes pemerintah, belum sampaipada upaya mengidentifikasi SDMkesehatan untuk keperluan swasta danmasyarakat perkembangan selama ini adabeberapa hambatan, aantara lain1. Sulitnya memperoleh data akuratyang diperlukan untuk menghitungbeban kerja dari masing-masing jeniskategori tenaga pada formula ini disebabkan karenabervariasinya kegiatan-kegiatan yangdijalankan oleh masing-masing jeniskategori tenaga, disamping tidakadanya catatan yang terekam secarabaik atas hal-hal yang terkait denganprosedur dan beban Hasil kompilasi dan analisispenghitungan kebutuhan tenaga yangdiadakan sepanjang tahun, tidakditindak-lanjuti sehinggamenimbulkan kekecewaan danmenurunnya motivasi para perencanaketenagaan di lapangan misalnya,hasil penghitungan tenaga tidakterkait dengan pengadaan formasipegawai baru yang diadakan setiaptahunnya, atau dengan diketahuinyajumlah tenaga berlebihan di suatulokasi dan kekurangan di lain lokasiseharusnya ada tindaklanjutpemecahannya. Hal ini lamakelamaan menyebabkan pengisianform yang asal jadi dan menurunnyajumlah laporan yang masuk setiaptriwulannya kepada unit Kekurangan dukungan stafperencanaan ketenagaan yangberkualitas dan bekerja penuh waktubaik di pusat, propinsi, kabupaten,dan unit/fasilitas kesehatanBerdasarkan hal tersebut dibuatlahKeputusan Menteri Kesehatan RepublikIndonesia Nomor 81/Menkes/SK/I/2004tentang pedoman penyusunan perencanaan sumber daya manusia kesehatan di tingkatProvinsi, Kabupaten/Kota serta RumahSakit. Kepmenkes ini dibuat untukmengatasi masalah yang terjadi padaprogram perencanaan pada era dan Kekurangan ProgramDistribusi SDMK Masa DesentralisasiDokter dan Bidan PTT, NusantaraSehat, dan Penugasan Khusus merupakanupaya pemerintah untuk menyelesaikanpermasalahan ketidak merataan distribusitenaga kesehatan. Para tenaga Kesehatanyang mendaftar pada program-programtersebut mendapatkan gaji dan intensifsebesar 4-8 juta perbulan. Hal ini tercantumdalam Permenkes RI No 7 Tahun 2013Dokter dan Bidan PTT, Permenkes RI No33 Tahun 2018 Penugasan Khusus danNusantara SehatKementerian kesehatan jugamenjanjikan kuliah lanjutan atau di kenaltugas belajar TUGSUS bagi tenagakesehatan yang telah menyelesaikan masapengabdian Penugasan Khusus TenagaKesehatan secara Tim yang tertuang dalamPermenkes No 13 tahun 2018 tentangPenyelenggaraan Pemberian Beasiswa bagitenaga kesehatan Pasca Penugasan KhususTenaga Kesehatan. Untuk menunjang ketersediaantenaga Kesehatan, pemerintah juga harusmenjaga kualitas tenaga kesehatan denganmemberikan perlindungan dalampelaksanaan tugas dan kenaikan pangkatsebagai bentuk apresiasi kepada para tenagaKesehatan yang telah mengabdi di daerahterpencil. Hal ini ditinjau berdasarkan UUNo. 36 tahun 2014 tentang TenagaKesehatan pada pasal 27 ayat 2 yangmenyatakan tenaga Kesehatan yang bertugasdi daerah tertinggal perbatasan dankepulauan serta daerah bermasalahkesehatan memperoleh hak kenaikanpangkat istimewa dan pelindungan dalampelaksanaan tugas. Namun, dalamPermenkes RI No. 23 Tahun 2015 tentangPenugasan Khusus Tenaga KesehatanBerbasis Tim Team Based dalamMendukung Program Nusantara Sehat danPermenkes RI No. 33 Tahun 2018 tentangPenugasan Khusus Tenaga Kesehatan dalamMendukung Program Nusantara Sehat,bahwa para tenaga Kesehatan yang telahmenyelesaikan masa pengabdiannya tidakmendapatkan hak kenaikan pangkat,melainkan hanya memperoleh suratketerangan selesai masa penugasan danSurat Izin Praktik SIP yang diterbitkanoleh dinas kesehatan daerah kabupaten/ dengan mendapatkan hak kenaikan pangkat dapat menjadi bentuk apresiasikepada para tenaga Kesehatan yang telahmengabdi. Hal demikianlah, yang menjadipenyebab kurangnya minat para tenagakesehatan untuk terjun mengikuti programpemerintah, karena tidak ada jaminan hak yang didapat para tenagaKesehatan, untuk mewujudkan pelayananKesehatan yang optimal, persebaran lokasipembangunan fasilitas kesehatan juga harussesuai terget, yakni puskesmas-puskemasterpencil. Namun, berdasarkan penelitianyang dilakukan Usman 2009, dalam kurunwaktu 2000-2005, lokasi pembangunankesehatan baru kebanyakan ditempatkan didesa-desa yang tergolong sejahtera denganfasilitas yang tetap fix facility. Sehingga,pelayanan kesehatan cenderung bersifatpasif, tenaga kesehatan lebih banyakmenunggu kebutuhan masyarakat,sedangkan masyarakat yang tinggal di desayang tergolong sejahtera dapat memenuhikebutuhan kesehatan dengan baik. Sehingga,upaya untuk menciptakan pemerataanpelayanan kesehatan menjadi sulit Pendorong Disribusi SDMK diluar program yang dilaksanakanAda beberapa kekuatan faktor pushdan pull yang mempengaruhi penyebarantenaga kerja. Kekuatan pendorong untuktantangan tenaga kerja kesehatanmenggambarkan dan menjelaskan sejauhmana dan alasan terjadinya krisis tenagakerja di beberapa wilayah. Sejauh manatenaga kesehatan dapat ditarik dan ditahantergantung pada dua aspek yang salingterkait faktor-faktor yang berkontribusiterhadap keputusan petugas kesehatan untukmenerima dan tinggal; dan strategi yangdigunakan oleh pemerintah untuk meresponfaktor-faktor kesehatan merupakan inputyang penting dalam sistem tenaga kesehatan masih menjadisebuah masalah yang perlu ditanganisecepatnya oleh pemerintah program yang dibuat untukmengatasi masalah persebaran SDMKesehatan ini. Pada era sentralisasi masalah terjadikhususnya pada ketersediaan informasiSDM Kesehatan. Sistem Informasikesehatan memuat berbagai macam datayang diperlukan dalam rangka perencanaankebutuhan SDM Kesehatan masing-masing daerahnya. Selain itu, perencanaan yangdilakukan pada masa sentralisasi hanyadilakukan sebatas asumsi, sehingga tidakmenunjukkan kebutuhan sebenarnya dariSDM era desentralisasi, sisteminformasi kesehatan sudah mengalamikemajuan. Program yang dicanangkan padamasa ini adalah Nusantara Sehat, PegawaiTidak Tetap, dan Penugasan Khusus. Padaera ini pemerataan SDM Kesehatan sudahterlaksana, tetapi sasaran daerahnya masihbelum tepat sasaran. Selain itu, pemenuhanhak bagi tenaga kesehatan yang ssudahbersedia ditempatkan di daerah 3T program yang dilakukan olehpemenrintah, distribusi SDM kesehatanmemerlukan strategi yang matang dankemauan dari tenaga TERIMAKASIH Puji syukur kehadirat Tuhan YangMaha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya,peneliti dapat menyelesaikan manuskrip menyadari manuskrip ini tidak akanselesai tanpa adanya doa dan dukungan dariberbagai pihak. Dalam kesempatan inipeneliti ini mengucapkan banyakterimakasih kepada 1. Bapak Dr. drg. Wachyu sebagai dosen Mata Kuliah SistemPembangunan Kesehatan Nasional danDaerah yang selalu membimbing dalampembelajaran Sistem PembangunanKesehatan Nasional dan Semua teman di kelas mata kuliahSistem Pembangunan Kesehatan Nasionaldan Daerah kelas A yang telah berjuangserta memberi doa, bantuan, dukungan dansemangat dalam penyelesaian tugasmanuskrip Seluruh penyedia dan pembuatliteratur yang peneliti kutip dalammanuskrip PUSTAKABadan PPSDM Kesehatan. 2021. InformasiSDM Kesehatan [Online].Kementerian Kesehatan. Available at [Accessed 26/12/2021]Badan PPSDM Kesehatan. 2015. ProgramNusantara Sehat Untuk MasyarakatIndonesia [Online]. Available at 26/12/21]Badan PPSDM Kesehatan. 2019. KurikulumPembekalan Penugasan KhususTenaga Kesehatan Individual diPuskesmas. Kementerian N. 2020. DesentralisasiPemerataan Tenaga Kesehatan[Online]. Radardepok. Available at [Accessed 26/12/21]Hidayanti, H. 2018. Pemerataan TenagaKesehatan di Kabupaten Journal Vol. 12 No. Kesehatan. 2018. PTTKemenkes Sambut Lahirnya KeppresNomor 25/2018 [Online]. Available at [Accessed 26/12/21]Kementerian Kesehatan. 2016. SekilasTentang Nusantara Sehat [Online]. at 26/12/21]Kementerian Kesehatan. 2015. LaunchingProgram Nusantara Sehat [Online]. at [Accessed26/12/21]Menteri Kesehatan. 2004. KeputusanMenteri Kesehatan RI Nomor 81/MENKES/SK/I/2004 tentangPedoman Penyusunan PerencanaanSumber Daya Manusia Kesehatan diTingkat Propinsi, Kabupaten/KotaSerta Rumah Sakit. B. 2020. MembandingkanKetimpangan Ketersediaan TenagaKesehatan Puskesmas di WilayahIndonesia Timur. Window of PublicHealth Journal, Vol. 1 Indonesia. 2017. PeraturanMenteri Kesehatan Nomor 16 Tahun2017 Tentang Penugasan KhususTenaga Kesehatan Dalam MendukungProgram Nusantara Kesehatan. Republik Indonesia. 2012. PeraturanPresiden Nomor 72 Tahun 2012tentang Sistem Kesehatan Presiden Republik F. & Dussault, G. 2003. TheInterface Between Health SectorReform and Human Resources inHealth. Hum. Resour. Health12, 1–12. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this has not been able to resolve any references for this publication.
Selama ini Kamu pasti tidak asing dengan perbedaan bidan dan perawat yang bekerja di rumah sakit, puskesmas atau klinik pelayanan kesehatan lain. Bila Kamu ingin mengambil profesi yang sama, sebaiknya ketahui perbedaan dua profesi di bidang medis ini lebih detail. Tentu Kamu harus mengambil pendidikan yang relevan dengan profesi impian ini, ya! 5 hal tentang bidan dan tugasnya Bila Kamu ingin menjadi bidan, maka ketahui perbedaan bidan dan perawat sejak pendidikan hingga tugasnya berikut 1. Pendidikan Kebidanan Kamu bisa mengambil D3 atau D4 Kebidanan di instansi pendidikan terkait yang bisa memberikan ijazah Kebidanan. Nantinya Kamu bisa langsung bekerja di puskesmas, rumah sakit atau klinik pelayanan kesehatan lain setelah lulus dari bangku kuliah. 2. Lulus Profesi Kebidanan Bila ingin membuka praktik mandiri, Kamu harus lulus profesi lebih dulu sesuai dengan UU Tentang Kebidanan. 3. Tugas bidan Tugas bidan adalah membantu pasien dalam hal kesehatan perempuan secara spesifik mencakup reproduksi, kehamilan, proses melahirkan, perawatan pasca melahirkan, dan lain-lain. 4. Pengetahuan dan keterampilan Bidan memiliki pengetahuan dan keterampilan mencakup kemampuan komunikasi, kemampuan observasi, analisis, berpikir kritis, dan orientasi melayani pasien lebih baik. Layanan konsultasi dan program penyuluhan KB bisa menjadi salah satu tugas penting bidan di daerah nantinya. 5. Gaji bidan Gaji bidan yang berstatus ASN rata-rata 3-5 juta rupiah, belum termasuk bonus dan tunjangan dan bisa menghasilkan pendapatan tambahan dari praktik mandiri. 5 hal tentang perawat dan tugasnya Jika Kamu mau menjadi perawat di klinik, maka wajib tahu pengertian perawat dan tugasnya berikut 1. Pendidikan Kamu harus menempuh pendidikan minimal D3 Keperawatan atau S1 Keperawatan bila ingin bekerja di klinik atau pelayanan kesehatan publik lain. 2. Pendidikan profesi dan spesialisasi Setelah menyelesaikan D3 atau S1 Keperawatan sekitar 4 tahun, Kamu bisa melanjutkan pendidikan lebih tinggi dengan mengambil program profesi. Lulusan S1 Keperawatan juga bisa memilih pendidikan spesialis keperawatan yaitu keperawatan anak, keperawatan jiwa, keperawatan komunitas, keperawatan maternitas, dan keperawatan medikal bedah. 3. Tugas perawat Memiliki peran dan tanggung jawab menjaga pasien, memastikan kebersihan pasien, membantu pasien minum obat, menjaga kesehatan pasien secara maksimal dari mengganti infus, mengecek tanda vital, dan lain-lain. 4. Keterampilan dan pengetahuan Perawat wajib punya karakter kritis, sensitivitas tinggi, orientasi melayani pasien, mampu berkomunikasi, mampu memberikan pengetahuan kesehatan pada pasien, memberi dukungan sembuh pada pasien, dan perencanaan pelayanan kesehatan sesuai kebutuhan pasien tersebut. 5. Gaji Gaji perawat berstatus ASN berkisar 3,5-5 juta rupiah, bahkan lebih tinggi untuk perawat dengan jabatan tertentu di rumah sakit ternama. Seorang perawat juga bisa membuka bisnis pribadi yang melayani jasa homecare pasien di rumah dewasa ini. Kini Kamu bisa memutuskan untuk mengambil pendidikan Kebidanan atau Keperawatan sesuai dengan keinginan pribadi. Perbedaan bidan dan perawat memiliki porsi masing-masing berdasarkan tugas dan tanggung jawab profesi tersebut.
– Seorang dokter di Puskesmas dengan pengalaman 10 tahun akan memberikan pandangan yang berbeda tentang peran bidan dan perawat di Puskesmas. Kedua profesi ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Namun, apakah bidan atau perawat yang lebih baik dalam memberikan pelayanan kesehatan di Puskesmas? Menjelaskan peran bidan dan perawat di Puskesmas menjadi sangat penting untuk memahami kelebihan dan kekurangan dari kedua profesi ini. Bidan dan perawat merupakan tenaga kesehatan yang menjadi garda terdepan dalam memberikan pelayanan kesehatan di Puskesmas. Keduanya memiliki tugas dan tanggung jawab yang berbeda dalam memberikan pelayanan kesehatan di Puskesmas. Namun, perbedaan tugas dan tanggung jawab ini tidak serta merta menjadikan salah satu profesi lebih baik dari yang lain. Bidan memiliki kelebihan dalam memberikan pelayanan kesehatan pada ibu hamil dan bayi baru lahir di Puskesmas. Bidan memiliki keahlian dalam memantau kesehatan ibu hamil dan bayi baru lahir serta memberikan edukasi tentang kesehatan reproduksi. Selain itu, bidan juga dapat memberikan pemeriksaan kesehatan dan tindakan medis yang berkaitan dengan kehamilan dan persalinan. Di sisi lain, kelemahan bidan adalah kurangnya keterampilan dalam memberikan pelayanan kesehatan pada pasien dengan penyakit lainnya selain dari kesehatan reproduksi. Bidan juga memiliki keterbatasan dalam melakukan tindakan medis tertentu seperti tindakan bedah. 2. Kelebihan Perawat pada Puskesmas Perawat memiliki kelebihan dalam memberikan pelayanan kesehatan pada pasien dengan penyakit lainnya selain dari kesehatan reproduksi. Perawat memiliki keterampilan dalam melakukan tindakan medis yang lebih luas dibandingkan dengan bidan. Selain itu, perawat juga dapat memberikan edukasi tentang kesehatan secara umum pada pasien dan keluarga. Namun, perawat juga memiliki kelemahan yaitu kurangnya keahlian dalam memberikan pelayanan kesehatan pada ibu hamil dan bayi baru lahir. Perawat juga memiliki keterbatasan dalam melakukan tindakan medis tertentu seperti tindakan bedah. 3. Kelebihan dan Kekurangan Bidan dan Perawat dalam Kolaborasi Tim Kelebihan dari kolaborasi tim antara bidan dan perawat adalah memberikan pelayanan kesehatan yang komprehensif pada pasien. Kolaborasi tim juga memungkinkan bidan dan perawat untuk saling belajar dan mengembangkan keterampilan serta pengetahuan dalam memberikan pelayanan kesehatan. Namun, kelemahan dari kolaborasi tim adalah kurangnya komunikasi dan koordinasi antara bidan dan perawat yang dapat memengaruhi kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan. 4. Kelebihan dan Kekurangan Bidan dan Perawat dalam Hal Pelayanan Prima Kelebihan dari pelayanan prima yang diberikan oleh bidan adalah memberikan pelayanan yang lebih personal karena bidan dapat memantau kesehatan pasien secara langsung. Selain itu, bidan juga dapat memberikan edukasi kesehatan yang lebih intensif. Namun, kelemahan dari pelayanan prima yang diberikan oleh bidan adalah kurangnya keterampilan dalam memberikan pelayanan kesehatan pada pasien dengan penyakit lainnya selain dari kesehatan reproduksi. Sementara itu, perawat memiliki kelebihan dalam memberikan pelayanan kesehatan yang lebih luas pada pasien dengan penyakit lainnya selain dari kesehatan reproduksi. Namun, kelemahan dari pelayanan prima yang diberikan oleh perawat adalah kurangnya personalitas dan keintiman dalam memberikan pelayanan kesehatan pada pasien. Dalam kesimpulannya, baik bidan maupun perawat memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing dalam memberikan pelayanan kesehatan di Puskesmas. Untuk memilih antara bidan atau perawat yang lebih baik dalam memberikan pelayanan kesehatan, perlu diperhatikan jenis pelayanan yang dibutuhkan oleh pasien. Keduanya memiliki peran yang sangat penting dalam memberikan pelayanan kesehatan yang komprehensif pada pasien. Halo, gue adalah penulis seru yang doyan banget nulis tentang pendidikan, soal, dan tutorial. Gue nggak cuma berbagi ilmu, tapi juga selipin guyonan biar belajar jadi lebih asyik. Yuk, mari kita eksplor dunia pengetahuan sambil ketawa bareng! Halo, gue adalah penulis seru yang doyan banget nulis tentang pendidikan, soal, dan tutorial. Gue nggak cuma berbagi ilmu, tapi juga selipin guyonan biar belajar jadi lebih asyik. Yuk, mari kita eksplor dunia pengetahuan sambil ketawa bareng!
Kelebihan dan kekurangan yang ada di profesi perawat Kelebihan dan kekurangan yang ada di profesi perawat Sedang berpikir karir apa yang kira-kira menyenangkan? Jika iya, tidak ada salahnya memilih untuk menjadi perawat. Sebab profesi ini memiliki banyak kelebihan Bekerja merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk menghasilkan uang dan membentuk sebuah karya yang berguna bagi manusia. Setiap pekerjaan tentunya mempunyai resiko, keuntungan dan kerugian masing-masing. Oleh sebab itu pemilihan jenis pekerjaan yang tepat dan sesuai dengan kata hati anda merupakan hal yang sangat utama dalam menentukan masa depan anda. Sebagai salah satu yang akan dibahas didalam tulisan ini adah kelebihan dan kekurangan menjadi seorang perawat Yuk, simak artikel dibawah ini Kelebihan sebagai perawat perubahan Entah itu kecil atau besar, sederhana atau kompleks, perawat melakukan perubahan bagi kehidupan seseorang. Sebab mereka membantu pasien untuk mandi, pergi ke toilet, dan sebagainya. yang penting Perawat bertugas untuk memeriksa tekanan darah, menjadi asisten ketika operasi, menyuntik, dan pekerjaan penting lain yang bahkan lebih banyak dilakukan daripada dokter. dari pasien Memerhatikan kondisi terburuk seorang pasien memang bukan hal menyenangkan. Namun dari situ, perawat bisa mengambil pelajaran berharga untuk selalu bersyukur tentang kesehatan. kerja menyenangkan Perawat memiliki kepribadian yang penuh perhatian, empati, kuat, lucu, cerdas, dan ramah. Bukankah menyenangkan jika bisa bekerja dengan tipe teman seperti itu? menerima kehilangan Masa-masa paling menyedihkan ketika perawat bekerja adalah menyaksikan kematian. Namun hal itu bisa dijadikan pelajaran berharga agar mereka bisa berusaha untuk menerima kehilangan. mendapatkan pasangan Baik pria atau wanita, menjadi perawat juga memperbesar kesempatan untuk mendapatkan pasangan di dunia medis, salah satunya adalah dokter. belajar Menjadi perawat identik dengan jam kerja yang bergantian. Dari situ, perawat tentu belajar banyak hal yang baru. Demikian juga masalah tentang penyakit dan obat-obatan terbaru. Kekurangan sebagai perawat sebuah pekerjaan adalah sebuah keputusan dari dalam pribadi diri seseorang, akan tetapi menjadi perawat merupakan pilihan pekerjaan yang sedikit dipilih bagi sebagian orang. perawat cukup menguras waktu anda bersama keluarga, sebab anda harus menjalani sistem kerja shift yang mana anda akan bekerja pada pagi, siang juga malam. Hal ini disebabkan karena pelayanan terhadap orang sakit tidak ada berhantinya. Jadi bagi anda yang tidak siap untuk bekerja dan meninggalkan keluarga pada malam hari, maka menjadi perawat bukan jenis pekerjaan yang cocok untuk anda. perawat anda akan selalu dihadapkan dengan orang sakit yang mana berbagai jenis virus , bakteri dan penyakit ada di rumah sakit resiko sehingga anda tertular penyakit itu sangat besar. anda berkeinginan bekerja dengan gaji yang sangat besar mungkin perawat bukan menjadi pilihan yang tepat, sebab gaji perawat seperti normalnya batas UMR. perawat harus siap menerima komplain dari pihak manapun, baik pasien, keluarga pasien, dokter dan tim medik lainnya sebab anda bekerja pada pelayanan umum yang mana obyek pekerjaan anda adalah manusia. Itulah berbagai contoh kelebihan dan kekurangan bila anda memilih bekerja menjadi seorang perawat. Semoga tulisan ini bisa menjadi petunjuk dan acuan anda dalam menentukan sebuah jenis pekerjaan. Salam sukses selalu..
kelebihan dan kekurangan bidan dan perawat